Monday, January 16, 2017

Konsep Variabel, Definisi Operasional Atau Definisi Istilah Variabel



KONSEP VARIABEL,
DEFINISI OPERASIONAL ATAU DEFINISI ISTILAH VARIABEL


Mohammad Syamsul Anam


Jurusan Pendidikan Olahraga, Progam Pascasarjan
Universitas Negeri Malang


Abstrak:  Penelitian hakikatnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi pusat perhatian suatu penelitian. Jenis-jenis variabel yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing. Sedangkan variabel penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum (continous). Definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual. Definisi operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat ukur/instrumen) secara operasional.

Kata Kunci: Variabel, Definisi Istilah, Definisi Operasional.

A.      Pendahuluan
Penelitian hakikatnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian dapat berupa fakta, konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi. Pusat perhatian dalam penelitian merupakan sebuah variabel penelitian. Variabel dibeda-bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel, dapat didefinisikan beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing (Tuckman, 1978). Klasifikasi lain tentang variabel penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum (continous). Selanjutnya setelah variabel penelitian sudah ditentukan, maka selanjutnya menyusun definisi istilah variabel atau definisi operasional variabel. Definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual. Sedangkan definisi operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat ukur/instrumen) secara operasional. Tujuannya untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindari perbedaan persepsi serta membatasi ruang lingkup variabel.

B.       Konsep Variabel
Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi pusat perhatian suatu penelitian. Apabila seorang penelitian ingin menyelidiki apakah benar bahwa olahraga menyebabkan kebugaran jasmani menjadi tinggi, maka yang menjadi objek penelitian adalah olahraga dan kesegaran jasmani seseorang, maka olahraga dan kebugaran jasmani merupakan variabel penelitian. Menurut Burhanuddin & Wiyono (2007:15) variabel penelitian merupakan istilah empiris terhadap sasaran penelitian yang memiliki dua nilai atau lebih. Budiwanto (2005:28) variabel adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian penelitian paling utama, yang nilainya berbeda beda dan berubah berubah dalam penelitian.
Sedarmayati &Hidayat (2002:48) variabel adalah konstruk yang sifat sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Sugiyono (2014:38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Winarno (2013:31) variabel merupakan objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, dapat berupa yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening.
Suatu variabel harus didefinisikan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam mengidentifikasi variabel tidak hanya bedasarkan keinginan peneliti. Penguasaan materi bidang keilmuan dan permasalahan peneliti merupakan faktor yang penting dalam mengidentifikasi variabel penelitian. Selain itu kajian pustaka perlu dilakukan untuk memperluas wawasan peneliti dalam memilih dan menentukan variabel variabel yang penting, tepat dan relevan. Sehingga variabel variabel peneliti yang ditentukan dapat dipertanggung jawabkan secara teoritis dan praktis.
Pertimbangan penting berikutnya dalam menentukan variabel penelitian adalah kelayakan (feasible) dan dapat dilakukan pengukuran (measurable) (Budiwanto, 2005:30). Variabel yang layak diteliti karena variabel tersebut memang penting, namun harus layak ditinjau dari kesiapan akademik, kesedianya dana dan waktu. Selain itu variabel penelitian harus dapat diukur, artinya harus ada sumber data dan instrumen untuk pengumpulan data.
Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif antara lain: tinggi badan, berat badan, kecepatan lari, ketrampilan bolavoli, ketrampilan sepakbola dan sebagainya. Contoh variabel kualitatif antara lain: kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, kulaitas layanan terhadap mahasiswa dan sebagainya. Menurut Munawaroh (2012:68) Penelitian kuantitatif biasanya mengharuskan penelitian melakukan pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Selanjutnya peneliti baru dapat melakukan analisis untuk mencari atau mengetahui kebermaknaan variabel yang diteliti. Jadi variabel kuantitatif banyak menggunakan perhitungan angka angka. Sedangkan kualitatif banyak memaparkan mengenai kualitas suatu objek dengan diskripsi secara objektif.

C.      Jenis Variabel
            Variabel dibeda bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel, dapat didefinisikan beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing (Tuckman, 1978). Hubungan variabe tersebut dalam penelitian ditunjukkan dalam gambar diagram berikut:
Sebab -------------------------------> Hubungan --------------------------> Akibat
Variabel Bebas           
Variabel Moderator                  Variabel Antara                                   Variabel Terikat
Variabel Kontrol

 


1.        Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output , kata lain  variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas (Winarno, 2013:20). Menurut Sedarmayanti & Hidayat (2002:48) Variabel tak bebas adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahului. Munawaroh (2012:68) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Kesimpulnya variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat dari variabel bebas atau variabel yang mendahului. Contoh (1) Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y). (2) Hubungan kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis atas bolavoli (Y). Dalam contoh tersebut Y di pandang sebagai variabel terikat karena Y akan berubah sebagai akibat dari X. Jadi Y adalah variabel terikat (dependent).

2.        Variabel Bebas
Variabel bebas independent variable adalah variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungan (pengaruhnya) dengan variabel lain (Winarno, 2013:21). Menurut Sugiyono (2014:39) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Munawaroh (2012:68) variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Sehingga variabel bebas dapat dikatakan sebagia variabel yang mempengaruhi.
Kesimpulannya variabel bebas dadalah variabel yang mempengaruhi atau sebab timbul dan munculnya variabel terikat. Contoh(1) Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y). (2) Hubungan kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis atas bolavoli (Y). Bertolak dari dua contoh tersebut dapat dinyatakan variabel terikat (Y) merupakan variabel yang akan berubah jika X berubah, dengan demikian perubahan sekor pada variabel bebas (X) sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel terikat (Y). Disebut independent karena skor variabel X tidak dipengaruhi atau tidak tergantung pada variabel lain.

3.        Variabel Moderator
Variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengungkap apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Winarno, 2013:21). Menurut Budiwanto (2005:32) variabel moderator termasuk jenis variabel bebas, sering disebut sebagai variabel bebas kedua. Variabel moderator dipilih, dimanipulasi, diukur dan dianalisis untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Burhanuddin & Wiyono (2007:16) variabel moderator adalah variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih untuk menemukan apakah merubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Kesimpulannya variabel moderator dipilih, dimanipulasi, diukur dan dianalisis untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Contoh (1) jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y tetapi ragu ragu apakah hubungan antara X dan Y tersebut berubah karena variabel Z. Maka Z dapat dianalisis sebagai variabel moderator. (2) hubungan antara tinggi badan dengan berat badan. Tinggi badan dianggap sebagai variabel bebas yang menyebabkan perubahan berat badan sebagai variabel terikat. Hasil penelitian adalah ada hubungan yang signifikan, semakin bertambah tinggi badan maka bertambah pula berat badan. Untuk menyakinkan hubungan tersebut, maka perlu diangkat variabel umur sebagai variabel moderator. Jika setelah diintroduksi oleh variabel umur hasilnya tetap signifikan, maka yakin bahwa hubungan berat badan dan tinggi badan tersebut tidak dipengaruhi oleh variabel umur (variabel moderator.

4.        Variabel Kontrol
Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sekaligus dalam waktu yang sama. Beberapa di antara variabel tersebut harus dinetra kan pengaruhnya untuk menjamin agar variabel yang dimaksud tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, Variabel-variabel yang pengaruhnya harus dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol. Menurut Winarno (2013:22) variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruh-nya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Budiwanto (2005:32) variabel kontrol adalah;
Variabel penelitian yang dikontrol atau dinetralkan, dibuat sama pengaruhnya terhadap hubungan variabel variabel pokok yang sedang diteliti. Meskipun bukan variabel utama, tetapi jika tidak dilakukan pengontrolan maka diduga dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang sedang diteliti.

Menurut Sugiyono (2014:41) variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen (bebas) terhadap dependen (terikat) tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
            Kesimpulannya adalah variabel kontrol merupakan variabel kendali, faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruh-nya oleh peneliti, karena jika tidak dinetralkan diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel kontro berbeda dengan variabel moderator. Penetapan suatu variabel menjadi variable moderator adalah untuk dipelajari (dianalisis) pengaruhnya sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk dinetralkan/disamakan pengaruhnya.
Contoh (1) Penelitian tentang metode pembelajaran di depan, maka peneliti dapat menetralkan pengaruh variabel karakteristik keterampilan motorik (tinggi dan rendah) dengan mengambil sampel hanya kelompok yang memiliki keterampilan motorik tinggi. Atau peneliti dapat menetapkan variabel lain sebagai variabel kontrol, misalnya, mengukur keterampilan awal sepaktakraw dan/atau motor educability. Pengontrolan dapat dilakukan dengan jalan membatasi sampel pada siswa kelompok usia tertentu. Apabila dilakukan seperti didepan maka ketrampilan awal sepaktakraw dan motor educability diperlakukan sebagai variabel kontrol. (2) Penelitian tentang pengaruh latihan senam aerobik terhadap kesegaran jasmani. Faktor gisi makanan dan waktu istirahat dapat menjadi variabel kontrol. Selama penelitian, pemberian gizi dan waktu istirahat dikontrol, dibuat sama untuk semua anggota subyek yang diteliti.

5.        Variabel intervening (antara)
Uraian tentang variabel di depan merupakan variabel variabel yang konkrit (nyata). Variabel bebas, variabel moderator dan variabel kontrol masing-masing dapat dimanipulasi oleh peneliti dan dapat diamati (diukur) pengaruh-nya terhadap variabel terikat. Apabila suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat ternyata tidak dapat diamati (diukur) karena terlalu abstrak, maka variabel tersebut biasanya dipandang sebagai variabel antara (intervening). Jadi menurut Winarno (2013:22) variabel antara adalah faktor yang secara teoretik mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh variabel intervening terhadap variabel terikat hanya dapat diinferensikan berdasarkan pengaruh variabel bebas dan/atau variabel moderator terhadap variabel terikat.
Menurut Budiwanto (2005:33) variabel antara (interventng variable) disebut juga variabel penghubung. Variabel antara merupakan variabel yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung peristiwanya karena bersifat abstrak, tetapi dapat diamati pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sesuai dengan namanya, penampilan variabel antara terletak diantara variabel bebas dan terikat. Sehingga pengaruhnya terhadap hubungan variabel bebas dan terikat dapat terjadi beberapa kemungkinan. Kemungkinannya adalah hubungan yang sebenarnya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak berubah, sedikit berubah menurun, atau hubungan tersebut hilang sama sekali. Burhanuddin & Wiyono (2007:116) variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi variabel terikat, namun tidak dapat dikendalikan atau dimanipulasi.
Kesimpulannya adalah variabel antara merupakan variabel yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung karena bersifat abstrak, tetapi dapat diamati pengaruhnya terhadap variabel terikat. Contoh: Penelitian tentang pengaruh latihan senam aerobik terhadap kesegaran jasmani. Faktor semangat latihan menjadi variabel antara yang dapat mempengaruhi kesegaran jasmani.
Dalam penelitian, peneliti harus cermat dalam mengklasifikasi variabel penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian. Suatu variabel tidak selalu berperan sebagai variabel bebas atau variabel terikat, tergantung permasalahan penelitian yang sedang dikaji. Contoh kesegaran jasmani adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh latihan senam aerobik sebagai variabel bebas. Dalam permasalahan penelitian yang lain, variabel kesegaran jasmani akan menjadi variabel bebas yang mempengaruhi prestasi olahraga sebagai variabel terikat.
Dalam sebuah penelitian, keberadaan variabel bebas, terikat, moderator, kontrol dan intervening secara bersama-sama sangat dimungkinkan.  Sebuah penelitian mengajukan hipotetsis bahwa jumlah latihan setiap minggu dapat meningkatkan keterampilan bermain sepaktakraw. Dengan rumusan lain dapat dikemukakan: siswa yang memiliki usia sama dengan intelegensi taktis, tingkat ketrampilan mereka berhubungan langsung dengan jumlah latihan setiap minggu untuk siswa dengan ketrampilan motorik tinggi, dan tidak langsung untuk siswa dengan ketrampilan motorik rendah. Pengajuan hipotesis tersebut melibatkan variabel variabel yang harus dipertimbangkan antara lain:
a. variabel terikat                     : tingkat ketrampilan
b. variabel bebas                      : jumlah latihan setiap minggu
c. variabel moderator              : ketrampilan motorik
d. variabel kontrol                   : usia dan intelegensi taktis
e.    variabel intervening            : belajar

klasifikasi lain tentang variabel penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum (continous).

6.        Variabel Diskrit
Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni "ya" dan "tidak" misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain: “wanita – pria”, “hadir – tidak hadir”, “atas – bawah”. Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini dapat dioperasikan untuk menghitung frekuansi yang muncul, yaitu banyak pria, banyak yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyakakan sebagai frekuensi.
Dengan demikian data penelitian dengan variabel diskrit merupakan penanda kategori, yang tidak dapat dioperasikan berbentuk penambahan, pengurangan, perkalian atau pembagian. Keberadaannya terbatas pada penentu sebagai frekuensi (Winarno, 2013:23). Menurut Sedarmayanti & Hidayat (2002:49) Variabel diskrit adalah variabel yang hanya mempunyai satu nilai tertentu saja. Misal jumlah anak yang dimiliki, jumlah ruang kelas.
7.        Variabel Kontinum
Variabel kontinyu adalah variabel yang secara teoritis dapat mempunyai nilai yang bergerak tak terbatas antara dua nilai (Sedarmayanti & Hidayat , 2002:49). Misal tinggi orang boleh jadi, 1,5m, 1,53m, dan seterusnya tergantung pada kacermatan pengukur. Variabel kontinum dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu:
a.        Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tat urutan bedasarkan tingkatan misalnya sangat tinggi, tinggi, pendek untuk sebutan lain adalah variabel “lebih kurang” karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding yang lain. Contoh: Agung terpandai, Nico pandai, Galang tidak pandai.
b.        Variabel interval, yaitu variabel yang memiliki jarak, jika dibandingkan dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri diketahui dengan pasti. Misalnya (1) suhu udara di luar 31’C. Suhu tubuh kita 37’C. Maka selisih suhu adalah 6’C. (2) jarak Surabaya – Blitar 162 km. Sedangkan Surabaya – Malang 82 km. Maka selisih jarak Malang-Blitar yaitu 80 km.
Dibandingkan dengan variabel ordinal diatas, jarak dalam variabel ordinal tidak jelas, jarak antara kepandaian Agung dan Nico tidak dapat diukur.
c.         Variabel rasio, atau variabel perbandingan. Variabel rasio memiliki harga nol mutlak yang dapat dioperaskan berbentuk perkalian “sekian kali”. Contoh; Berat Pak Rudi 70kg, sedangkan anaknya 35 kg, maka Pak Rudi beratnya dua kali anaknya.
Jika kita menghendaki, variabel kontinum dapat diunag menjadi variabel diskrit dengan cara mengklasifikasikannya menjadi “ya” dan “tidak”, maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;
1)        Tentukan ambang batas nilai rata-rata misalnya, angka di atas rata-rata termasuk kategori “ya”, rata-rata kebawah termasuk kategori “tidak”.
2)        Ambil satu nilai dengan kategori “ya” dan selain nilai tersebut kategori “tidak”.
D.      Definisi Operasional / Definisi Istilah
Dalam sebuah penelitian definisi istilah dan operasional diperlukan apabila ada pemikiran atau timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang pelu diberi adalah istilah istilah yang berhubungan dengan konsep konsep pokok yang terdapat di dalam sekripsi, tesis (karya ilmiah). Menurut Winarno (2013:31) definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan sistesis yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual.
Definisi istilah dan operasiaonal menurut UM (2010:18) yaitu;
Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat sifat hal yang didefinisikan  yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional tersebut akan menunjukkan pada alat pengambilan data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagian mengukur suatu variabel.

Thomas dan Nelson (1990) menyatakan bahwa definisi operasional adalah batasan tentang suatu fenomena yang dapat diamati, berbeda dengan sinonim atau definisi yang ada dikamus. Variabel-variabel yang akan diteliti harus didefinisikan secara operasional. Pengertian yang terkandung dalam operasional adalah mencakup kemungkinan dapat dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap fenomena tersebut. Operasional artinya harus dapat dilakukan pengamatan dan pengukuran secara cermat, terhadap sifat sifat dan karateristik auatu obyek atau fenomena yang didefinisikan. Menurut Sedarmayanti & Hidayat (2002:52) definisi operasional adalah definisi yang ada dalam hipotesis, atau definisi yang pada intinya merupakan penjabaran lebih lanjut secara lebih kongkrit dan tegas dari suatu konsep. Wniarno (2013:31) definisi operasional merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan sintesis yang disusun dari kajian pustaka, yang dilengkapi sampai dengan teknik pengumpulan data dilapangan secara operasional.
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindari perbedaan interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel. Variabel yang dimaksudkan dalam definisi operasional adalah variabel kunci atau penting yang dapat diukur secara operasional dan dapat di pertanggung jawabkan. Dengan definisi operasional, maka : dapat ditentukan cara yang dipakai untuk mengukur variabel, tidak terdapat arti dan istilah istilah ganda yang apabila tidak dibatasi akan menimbulkan tafsiran yang berbeda (Munawaroh,2012:71). Menurut Budiwanto (2005:34) Tujuannya definisi operasional adalah untuk menyamakan pengertian dan persepsi bagi semua pembaca dan pihak yang lain yang berkepentingan terhadap variabel dan permasalahan yang diteliti. Sehingga apabila akan timbul perbedaan pengertian atau kurang jelas maknanya dapat dihilangkan.
Berikut ini disajikan contoh definisi istilah dan operasional yang digunakan dalam sebuah penelitian.
Contoh Definisi Istilah
            Kertampilan bermain sepaktakraw adalah kemampuan pemain sepaktakraw dalam memainkan bola, menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan, dengan cara menimang, melakukan passing dan heading, serta melakukan serangan ke lapangan lawan, menggunakan: kaki, kepala, paha, dan anggota badan yang lain, selain tangan dengan tujuan memenangkan suatu pertandingan.
Contoh Definisi Operasional
Kertampilan bermain sepaktakraw adalah kemampuan pemain sepaktakraw dalam memainkan bola, menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan, dengan cara menimang, melakukan passing dan heading, serta melakukan serangan ke lapangan lawan, menggunakan: kaki, kepala, paha, dan anggota badan yang lain, selain tangan dengan tujuan memenangkan suatu pertandingan.ketrampilan sepaktakraw diukur dengan menggunakan tes bermain sepaktakraw, berbentuk rangkaian (battery test), terdiri dari ketrampilan (1) menimang bola, (2) service, dan (3) melakukan passing kesasaran.
Kesimpulannya definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual. Sedangkan definisi operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat ukur/instrumen) secara operasional. Tujuannya untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindari perbedaan persepsi serta membatasi ruang lingkup variabel.
E.       Kesimpulan
Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi pusat perhatian suatu penelitian. Apabila seorang penelitian ingin menyelidiki apakah benar bahwa olahraga menyebabkan kebugaran jasmani menjadi tinggi, maka yang menjadi objek penelitian adalah olahraga dan kesegaran jasmani seseorang, maka olahraga dan kebugaran jasmani merupakan variabel penelitian.
Variabel dibeda bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel, dapat didefinisikan beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing. Sedangkan variabel penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum (continous).
Definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual. Definisi operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat ukur/instrumen) secara operasional.















Daftar Rujukan

Budiwanto, S. 2005. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Dalam Ilmu Keolahragaan. Lembaga Penelitian:Universitas Negeri Malang.
Burhanuddin & Wiyono, 2007. Metodologi penelitian. Malang. Universitas Negeri Malang.
Munawaroh, 2012. Panduan Memahami Metodologi Penelitian. Malang. Intimedia.
Sedarmayati & Hidayat. 2002. Metode Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Tim Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian (Edisi Kelima). Malang: Universitas Negeri Malang.
Winarno, 2013. Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang. Unversitas Negeri Malang.




























LAMPIRAN

No comments:

Post a Comment