KONSEP
VARIABEL,
DEFINISI
OPERASIONAL ATAU DEFINISI ISTILAH VARIABEL
Mohammad Syamsul
Anam
Jurusan Pendidikan Olahraga, Progam Pascasarjan
Universitas Negeri Malang
Email: Syamsulanam42@gmail.com
Abstrak: Penelitian hakikatnya merupakan suatu
kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Variabel
merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi pusat perhatian suatu
penelitian. Jenis-jenis variabel yaitu: variabel terikat, variabel bebas,
variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing. Sedangkan variabel
penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum (continous). Definisi istilah merupakan
definisi yang disusun peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari
kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual. Definisi
operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan
yang disusun dari kajian pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data
dilapangan (alat ukur/instrumen) secara operasional.
Kata Kunci: Variabel, Definisi Istilah, Definisi Operasional.
A.
Pendahuluan
Penelitian hakikatnya merupakan suatu
kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah.
Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian dapat berupa fakta, konsep,
generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Pusat perhatian dalam penelitian merupakan
sebuah variabel penelitian. Variabel dibeda-bedakan jenisnya bedasarkan
kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari
hubungan sebab akibat antara variabel, dapat didefinisikan beberapa jenis
variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel
kontrol, dan variabel antara atau interventing
(Tuckman, 1978). Klasifikasi lain tentang variabel penelitian kuantitatif dapat
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel kontinum (continous). Selanjutnya setelah variabel
penelitian sudah ditentukan, maka selanjutnya menyusun definisi istilah
variabel atau definisi operasional variabel. Definisi istilah merupakan
definisi yang disusun peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari
kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual. Sedangkan definisi
operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan
yang disusun dari kajian pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data
dilapangan (alat ukur/instrumen) secara operasional. Tujuannya untuk memudahkan
pengumpulan data dan menghindari perbedaan persepsi serta membatasi ruang
lingkup variabel.
B.
Konsep
Variabel
Variabel merupakan objek penelitian,
atau apa yang menjadi pusat perhatian suatu penelitian. Apabila seorang
penelitian ingin menyelidiki apakah benar bahwa olahraga menyebabkan kebugaran jasmani
menjadi tinggi, maka yang menjadi objek penelitian adalah olahraga dan
kesegaran jasmani seseorang, maka olahraga dan kebugaran jasmani merupakan
variabel penelitian. Menurut Burhanuddin & Wiyono (2007:15) variabel
penelitian merupakan istilah empiris terhadap sasaran penelitian yang memiliki
dua nilai atau lebih. Budiwanto (2005:28) variabel adalah sesuatu yang menjadi
pusat perhatian penelitian paling utama, yang nilainya berbeda beda dan berubah
berubah dalam penelitian.
Sedarmayati &Hidayat (2002:48)
variabel adalah konstruk yang sifat sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk
bilangan. Sugiyono (2014:38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut
Winarno (2013:31) variabel merupakan objek yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian, dapat berupa yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel
moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening.
Suatu variabel harus didefinisikan
sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam mengidentifikasi
variabel tidak hanya bedasarkan keinginan peneliti. Penguasaan materi bidang
keilmuan dan permasalahan peneliti merupakan faktor yang penting dalam
mengidentifikasi variabel penelitian. Selain itu kajian pustaka perlu dilakukan
untuk memperluas wawasan peneliti dalam memilih dan menentukan variabel
variabel yang penting, tepat dan relevan. Sehingga variabel variabel peneliti
yang ditentukan dapat dipertanggung jawabkan secara teoritis dan praktis.
Pertimbangan penting berikutnya dalam
menentukan variabel penelitian adalah kelayakan (feasible) dan dapat dilakukan pengukuran (measurable) (Budiwanto, 2005:30). Variabel yang layak diteliti
karena variabel tersebut memang penting, namun harus layak ditinjau dari
kesiapan akademik, kesedianya dana dan waktu. Selain itu variabel penelitian
harus dapat diukur, artinya harus ada sumber data dan instrumen untuk
pengumpulan data.
Variabel dapat dibedakan atas yang
kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel kuantitatif antara lain: tinggi
badan, berat badan, kecepatan lari, ketrampilan bolavoli, ketrampilan sepakbola
dan sebagainya. Contoh variabel kualitatif antara lain: kualitas pembelajaran,
kualitas lulusan, kulaitas layanan terhadap mahasiswa dan sebagainya. Menurut
Munawaroh (2012:68) Penelitian kuantitatif biasanya mengharuskan penelitian
melakukan pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan
instrumen penelitian. Selanjutnya peneliti baru dapat melakukan analisis untuk
mencari atau mengetahui kebermaknaan variabel yang diteliti. Jadi variabel kuantitatif
banyak menggunakan perhitungan angka angka. Sedangkan kualitatif banyak
memaparkan mengenai kualitas suatu objek dengan diskripsi secara objektif.
C.
Jenis
Variabel
Variabel dibeda bedakan jenisnya
bedasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang
mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel, dapat didefinisikan beberapa
jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator,
variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing
(Tuckman, 1978). Hubungan variabe tersebut dalam penelitian ditunjukkan dalam
gambar diagram berikut:
Sebab
-------------------------------> Hubungan -------------------------->
Akibat
Variabel Bebas
Variabel Moderator Variabel Antara Variabel
Terikat
Variabel Kontrol
|
1.
Variabel
Terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output , kata lain variabel terikat adalah faktor yang diamati
dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas (Winarno,
2013:20). Menurut Sedarmayanti & Hidayat (2002:48) Variabel tak bebas
adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel
yang mendahului. Munawaroh (2012:68) Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Kesimpulnya variabel terikat adalah
variabel yang diduga sebagai akibat dari variabel bebas atau variabel yang
mendahului. Contoh (1) Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya
tendangan pemain sepakbola (Y). (2) Hubungan kekuatan otot lengan (X) dengan
ketepatan servis atas bolavoli (Y). Dalam contoh tersebut Y di pandang sebagai
variabel terikat karena Y akan berubah sebagai akibat dari X. Jadi Y adalah
variabel terikat (dependent).
2.
Variabel
Bebas
Variabel bebas independent variable adalah variabel yang diduga sebagai sebab
munculnya variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan
diukur untuk diketahui hubungan (pengaruhnya) dengan variabel lain (Winarno,
2013:21). Menurut Sugiyono (2014:39) variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Munawaroh (2012:68)
variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variabel terikat. Sehingga variabel bebas dapat dikatakan sebagia variabel yang
mempengaruhi.
Kesimpulannya variabel bebas dadalah
variabel yang mempengaruhi atau sebab timbul dan munculnya variabel terikat.
Contoh(1) Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan
pemain sepakbola (Y). (2) Hubungan kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan
servis atas bolavoli (Y). Bertolak dari dua contoh tersebut dapat dinyatakan
variabel terikat (Y) merupakan variabel yang akan berubah jika X berubah,
dengan demikian perubahan sekor pada variabel bebas (X) sangat berpengaruh
terhadap perubahan variabel terikat (Y). Disebut independent karena skor variabel X tidak dipengaruhi atau tidak
tergantung pada variabel lain.
3.
Variabel
Moderator
Variabel moderator adalah faktor yang
diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengungkap apakah faktor
tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Winarno,
2013:21). Menurut Budiwanto (2005:32) variabel moderator termasuk jenis
variabel bebas, sering disebut sebagai variabel bebas kedua. Variabel moderator
dipilih, dimanipulasi, diukur dan dianalisis untuk mengetahui apakah ada
pengaruhnya terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Burhanuddin
& Wiyono (2007:16) variabel moderator adalah variabel yang diukur,
dimanipulasi atau dipilih untuk menemukan apakah merubah hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat.
Kesimpulannya variabel moderator
dipilih, dimanipulasi, diukur dan dianalisis untuk mengetahui apakah ada
pengaruhnya terhadap hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh (1) jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X terhadap
variabel terikat Y tetapi ragu ragu apakah hubungan antara X dan Y tersebut
berubah karena variabel Z. Maka Z dapat dianalisis sebagai variabel moderator.
(2) hubungan antara tinggi badan dengan berat badan. Tinggi badan dianggap
sebagai variabel bebas yang menyebabkan perubahan berat badan sebagai variabel
terikat. Hasil penelitian adalah ada hubungan yang signifikan, semakin
bertambah tinggi badan maka bertambah pula berat badan. Untuk menyakinkan
hubungan tersebut, maka perlu diangkat variabel umur sebagai variabel
moderator. Jika setelah diintroduksi oleh variabel umur hasilnya tetap signifikan,
maka yakin bahwa hubungan berat badan dan tinggi badan tersebut tidak
dipengaruhi oleh variabel umur (variabel moderator.
4.
Variabel
Kontrol
Tidak semua
variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sekaligus dalam waktu yang
sama. Beberapa di antara variabel tersebut harus dinetra kan pengaruhnya untuk
menjamin agar variabel yang dimaksud tidak mengganggu hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat, Variabel-variabel yang pengaruhnya harus
dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol. Menurut Winarno (2013:22)
variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan
pengaruh-nya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut
Budiwanto (2005:32) variabel kontrol adalah;
Variabel penelitian yang dikontrol atau
dinetralkan, dibuat sama pengaruhnya terhadap hubungan variabel variabel pokok
yang sedang diteliti. Meskipun bukan variabel utama, tetapi jika tidak
dilakukan pengontrolan maka diduga dapat mempengaruhi hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat yang sedang diteliti.
Menurut Sugiyono
(2014:41) variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel independen
(bebas) terhadap dependen (terikat)
tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Kesimpulannya
adalah variabel kontrol merupakan variabel kendali, faktor-faktor yang
dikontrol atau dinetralkan pengaruh-nya oleh peneliti, karena jika tidak
dinetralkan diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Variabel kontro berbeda dengan variabel moderator. Penetapan
suatu variabel menjadi variable moderator adalah untuk dipelajari (dianalisis)
pengaruhnya sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk
dinetralkan/disamakan pengaruhnya.
Contoh (1) Penelitian tentang metode
pembelajaran di depan, maka peneliti dapat menetralkan pengaruh variabel
karakteristik keterampilan motorik (tinggi dan rendah) dengan mengambil sampel
hanya kelompok yang memiliki keterampilan motorik tinggi. Atau peneliti dapat
menetapkan variabel lain sebagai variabel kontrol, misalnya, mengukur
keterampilan awal sepaktakraw dan/atau motor
educability. Pengontrolan dapat dilakukan dengan jalan membatasi sampel
pada siswa kelompok usia tertentu. Apabila dilakukan seperti didepan maka
ketrampilan awal sepaktakraw dan motor
educability diperlakukan sebagai variabel kontrol. (2) Penelitian tentang
pengaruh latihan senam aerobik terhadap kesegaran jasmani. Faktor gisi makanan
dan waktu istirahat dapat menjadi variabel kontrol. Selama penelitian,
pemberian gizi dan waktu istirahat dikontrol, dibuat sama untuk semua anggota
subyek yang diteliti.
5.
Variabel
intervening (antara)
Uraian tentang
variabel di depan merupakan variabel variabel yang konkrit (nyata). Variabel
bebas, variabel moderator dan variabel kontrol masing-masing dapat dimanipulasi
oleh peneliti dan dapat diamati (diukur) pengaruh-nya terhadap variabel
terikat. Apabila suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap
variabel terikat ternyata tidak dapat diamati (diukur) karena terlalu abstrak,
maka variabel tersebut biasanya dipandang sebagai variabel antara
(intervening). Jadi menurut Winarno (2013:22) variabel antara adalah faktor
yang secara teoretik mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak
dapat dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh variabel
intervening terhadap variabel terikat hanya dapat diinferensikan berdasarkan
pengaruh variabel bebas dan/atau variabel moderator terhadap variabel terikat.
Menurut Budiwanto (2005:33) variabel
antara (interventng variable) disebut
juga variabel penghubung. Variabel antara merupakan variabel yang tidak dapat
diamati atau diukur secara langsung peristiwanya karena bersifat abstrak,
tetapi dapat diamati pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sesuai dengan
namanya, penampilan variabel antara terletak diantara variabel bebas dan
terikat. Sehingga pengaruhnya terhadap hubungan variabel bebas dan terikat
dapat terjadi beberapa kemungkinan. Kemungkinannya adalah hubungan yang
sebenarnya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak berubah, sedikit
berubah menurun, atau hubungan tersebut hilang sama sekali. Burhanuddin &
Wiyono (2007:116) variabel intervening
adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi variabel terikat, namun tidak
dapat dikendalikan atau dimanipulasi.
Kesimpulannya adalah variabel antara
merupakan variabel yang tidak dapat diamati atau diukur secara langsung karena
bersifat abstrak, tetapi dapat diamati pengaruhnya terhadap variabel terikat.
Contoh: Penelitian tentang pengaruh latihan senam aerobik terhadap kesegaran
jasmani. Faktor semangat latihan menjadi variabel antara yang dapat
mempengaruhi kesegaran jasmani.
Dalam penelitian, peneliti harus cermat
dalam mengklasifikasi variabel penelitian sesuai dengan permasalahan
penelitian. Suatu variabel tidak selalu berperan sebagai variabel bebas atau
variabel terikat, tergantung permasalahan penelitian yang sedang dikaji. Contoh
kesegaran jasmani adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh latihan senam
aerobik sebagai variabel bebas. Dalam permasalahan penelitian yang lain, variabel
kesegaran jasmani akan menjadi variabel bebas yang mempengaruhi prestasi
olahraga sebagai variabel terikat.
Dalam sebuah penelitian, keberadaan
variabel bebas, terikat, moderator, kontrol dan intervening secara bersama-sama
sangat dimungkinkan. Sebuah penelitian
mengajukan hipotetsis bahwa jumlah latihan setiap minggu dapat meningkatkan
keterampilan bermain sepaktakraw. Dengan rumusan lain dapat dikemukakan: siswa
yang memiliki usia sama dengan intelegensi taktis, tingkat ketrampilan mereka
berhubungan langsung dengan jumlah latihan setiap minggu untuk siswa dengan
ketrampilan motorik tinggi, dan tidak langsung untuk siswa dengan ketrampilan
motorik rendah. Pengajuan hipotesis tersebut melibatkan variabel variabel yang
harus dipertimbangkan antara lain:
a.
variabel terikat :
tingkat ketrampilan
b.
variabel bebas :
jumlah latihan setiap minggu
c.
variabel moderator :
ketrampilan motorik
d.
variabel kontrol : usia
dan intelegensi taktis
e.
variabel intervening : belajar
klasifikasi lain tentang variabel
penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu variabel
diskrit (discrete) dan variabel
kontinum (continous).
6.
Variabel
Diskrit
Variabel diskrit disebut juga variabel
nominal atau variabel kategori karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub
yang berlawanan yakni "ya" dan "tidak" misalnya ya wanita,
tidak wanita, atau dengan kata lain: “wanita – pria”, “hadir – tidak hadir”,
“atas – bawah”. Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini dapat
dioperasikan untuk menghitung frekuansi yang muncul, yaitu banyak pria, banyak
yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyakakan sebagai frekuensi.
Dengan demikian data penelitian dengan
variabel diskrit merupakan penanda kategori, yang tidak dapat dioperasikan
berbentuk penambahan, pengurangan, perkalian atau pembagian. Keberadaannya
terbatas pada penentu sebagai frekuensi (Winarno, 2013:23). Menurut
Sedarmayanti & Hidayat (2002:49) Variabel diskrit adalah variabel yang
hanya mempunyai satu nilai tertentu saja. Misal jumlah anak yang dimiliki,
jumlah ruang kelas.
7.
Variabel
Kontinum
Variabel kontinyu adalah variabel yang
secara teoritis dapat mempunyai nilai yang bergerak tak terbatas antara dua
nilai (Sedarmayanti & Hidayat , 2002:49). Misal tinggi orang boleh jadi,
1,5m, 1,53m, dan seterusnya tergantung pada kacermatan pengukur. Variabel
kontinum dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu:
a.
Variabel
ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tat urutan
bedasarkan tingkatan misalnya sangat tinggi, tinggi, pendek untuk sebutan lain
adalah variabel “lebih kurang” karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding
yang lain. Contoh: Agung terpandai, Nico pandai, Galang tidak pandai.
b.
Variabel
interval, yaitu variabel yang memiliki jarak, jika
dibandingkan dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri diketahui dengan
pasti. Misalnya (1) suhu udara di luar 31’C. Suhu tubuh kita 37’C. Maka selisih
suhu adalah 6’C. (2) jarak Surabaya – Blitar 162 km. Sedangkan Surabaya –
Malang 82 km. Maka selisih jarak Malang-Blitar yaitu 80 km.
Dibandingkan dengan variabel
ordinal diatas, jarak dalam variabel ordinal tidak jelas, jarak antara
kepandaian Agung dan Nico tidak dapat diukur.
c.
Variabel
rasio, atau variabel perbandingan. Variabel rasio
memiliki harga nol mutlak yang dapat dioperaskan berbentuk perkalian “sekian
kali”. Contoh; Berat Pak Rudi 70kg, sedangkan anaknya 35 kg, maka Pak Rudi
beratnya dua kali anaknya.
Jika
kita menghendaki, variabel kontinum dapat diunag menjadi variabel diskrit
dengan cara mengklasifikasikannya menjadi “ya” dan “tidak”, maka dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut;
1)
Tentukan ambang batas nilai rata-rata
misalnya, angka di atas rata-rata termasuk kategori “ya”, rata-rata kebawah termasuk
kategori “tidak”.
2)
Ambil satu nilai dengan kategori “ya” dan selain nilai tersebut kategori
“tidak”.
D.
Definisi
Operasional / Definisi Istilah
Dalam sebuah penelitian definisi istilah
dan operasional diperlukan apabila ada pemikiran atau timbul perbedaan
pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya penegasan istilah tidak
diberikan. Istilah yang pelu diberi adalah istilah istilah yang berhubungan
dengan konsep konsep pokok yang terdapat di dalam sekripsi, tesis (karya
ilmiah). Menurut Winarno (2013:31) definisi istilah merupakan definisi yang disusun
peneliti bedasarkan sistesis yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga
disebut definisi konseptual.
Definisi istilah dan operasiaonal
menurut UM (2010:18) yaitu;
Definisi
istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang diteliti. Definisi
operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat sifat hal yang
didefinisikan yang dapat diamati. Secara
tidak langsung definisi operasional tersebut akan menunjukkan pada alat
pengambilan data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagian mengukur suatu
variabel.
Thomas dan
Nelson (1990) menyatakan bahwa definisi operasional adalah batasan tentang
suatu fenomena yang dapat diamati, berbeda dengan sinonim atau definisi yang
ada dikamus. Variabel-variabel yang akan diteliti harus didefinisikan secara
operasional. Pengertian yang terkandung dalam operasional adalah mencakup
kemungkinan dapat dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap fenomena
tersebut. Operasional artinya harus dapat dilakukan pengamatan dan pengukuran
secara cermat, terhadap sifat sifat dan karateristik auatu obyek atau fenomena
yang didefinisikan. Menurut Sedarmayanti & Hidayat (2002:52) definisi
operasional adalah definisi yang ada dalam hipotesis, atau definisi yang pada
intinya merupakan penjabaran lebih lanjut secara lebih kongkrit dan tegas dari
suatu konsep. Wniarno (2013:31) definisi operasional merupakan definisi yang
disusun peneliti bedasarkan sintesis yang disusun dari kajian pustaka, yang
dilengkapi sampai dengan teknik pengumpulan data dilapangan secara operasional.
Definisi
operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindari perbedaan
interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel. Variabel yang dimaksudkan
dalam definisi operasional adalah variabel kunci atau penting yang dapat diukur
secara operasional dan dapat di pertanggung jawabkan. Dengan definisi
operasional, maka : dapat ditentukan cara yang dipakai untuk mengukur variabel,
tidak terdapat arti dan istilah istilah ganda yang apabila tidak dibatasi akan
menimbulkan tafsiran yang berbeda (Munawaroh,2012:71). Menurut Budiwanto
(2005:34) Tujuannya definisi operasional adalah untuk menyamakan pengertian dan
persepsi bagi semua pembaca dan pihak yang lain yang berkepentingan terhadap variabel
dan permasalahan yang diteliti. Sehingga apabila akan timbul perbedaan
pengertian atau kurang jelas maknanya dapat dihilangkan.
Berikut ini
disajikan contoh definisi istilah dan operasional yang digunakan dalam sebuah
penelitian.
Contoh Definisi Istilah
Kertampilan bermain sepaktakraw
adalah kemampuan pemain sepaktakraw dalam memainkan bola, menggunakan seluruh
anggota badan kecuali tangan, dengan cara menimang, melakukan passing dan heading, serta melakukan serangan ke lapangan lawan, menggunakan:
kaki, kepala, paha, dan anggota badan yang lain, selain tangan dengan tujuan
memenangkan suatu pertandingan.
Contoh Definisi
Operasional
Kertampilan bermain sepaktakraw adalah
kemampuan pemain sepaktakraw dalam memainkan bola, menggunakan seluruh anggota
badan kecuali tangan, dengan cara menimang, melakukan passing dan heading, serta
melakukan serangan ke lapangan lawan, menggunakan: kaki, kepala, paha, dan
anggota badan yang lain, selain tangan dengan tujuan memenangkan suatu
pertandingan.ketrampilan sepaktakraw diukur dengan menggunakan tes bermain
sepaktakraw, berbentuk rangkaian (battery test), terdiri dari ketrampilan (1)
menimang bola, (2) service, dan (3)
melakukan passing kesasaran.
Kesimpulannya definisi istilah merupakan
definisi yang disusun peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari
kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual. Sedangkan definisi
operasional merupakan definisi yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan
yang disusun dari kajian pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data
dilapangan (alat ukur/instrumen) secara operasional. Tujuannya untuk memudahkan
pengumpulan data dan menghindari perbedaan persepsi serta membatasi ruang
lingkup variabel.
E.
Kesimpulan
Variabel merupakan objek penelitian,
atau apa yang menjadi pusat perhatian suatu penelitian. Apabila seorang
penelitian ingin menyelidiki apakah benar bahwa olahraga menyebabkan kebugaran
jasmani menjadi tinggi, maka yang menjadi objek penelitian adalah olahraga dan
kesegaran jasmani seseorang, maka olahraga dan kebugaran jasmani merupakan
variabel penelitian.
Variabel dibeda bedakan jenisnya
bedasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang
mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel, dapat didefinisikan beberapa
jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator,
variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing.
Sedangkan variabel penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
variabel diskrit (discrete) dan
variabel kontinum (continous).
Definisi istilah merupakan definisi yang
disusun peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka,
yang lazim juga disebut definisi konseptual. Definisi operasional merupakan
definisi yang disusun oleh peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun
dari kajian pustaka dengan dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat
ukur/instrumen) secara operasional.
Daftar Rujukan
Budiwanto,
S. 2005. Dasar Dasar Metodologi
Penelitian Dalam Ilmu Keolahragaan. Lembaga Penelitian:Universitas Negeri
Malang.
Burhanuddin
& Wiyono, 2007. Metodologi penelitian.
Malang. Universitas Negeri Malang.
Munawaroh,
2012. Panduan Memahami Metodologi
Penelitian. Malang. Intimedia.
Sedarmayati
& Hidayat. 2002. Metode Penelitian.
Bandung: Mandar Maju.
Tim Universitas
Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan
Penelitian (Edisi Kelima). Malang: Universitas Negeri Malang.
Winarno, 2013. Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan
Jasmani. Malang. Unversitas Negeri Malang.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment